Rabu, 17 Juli 2013

Visa Bill

Visa bill adalah selembar kertas yang sangat amat mengerikan yang akan datang di setiap bulannya. Setiap bulan aku dipusingkan oleh tagihan tersebut. Terjebak... ya mungkin itu yang aku alami sekarang. Dulu aku pikir memakai kartu kredit itu menyenangkan, tapi setelah dijalankan ternyata menyekik leherku perlahan. Dengan bunga yang terus bertambah, denda yang bisa menjadi berlipat-lipat, ya itu lah kartu kredit. Untuk mrnghabiskan uang di dalam kartu kredit itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam, tapi untuk melunasinya hampir setahun. Dan sekarang tiba di bulan ramadhan. Orang-orang sudah mengumpulkan uangnya untuk berbelanja pakaian. Dan aku hanya termenung menunggu tagihan ku berkurang dua bulan kedepan. Aku baru bisa menikmati sebagian gajiku di bulan september. Dan aku harus sabar menahan nafsu berbelanja untuk saat ini. Sedangkan selama 3 bulan ini aku libur kuliah, aku ingin sekali punya uang tambahan dari pekerjaan tambahan selama aku libur kuliah, yang halal pastinya. Aku tidak ingin seperti temanku di luar sana yang merelakan harga dirinya hanya untuk sekedar berpakaian kece dan modis. Ya mungkin belum saatnya saja. Aku yakin ada saatnya aku bisa menikmati itu semua. Bak berakit-rakit ke hulu namun jangan mati kemudian. Seandainya aku masih memiliki seorang ayah, mungkin dia akan membantuku. Beliau memang sangat berbeda dengan ibuku. Beliau galak bahkan sangat galak, tapi dia murah hati dan tidak pelit, sangat berbeda dengan ibuku. Dulu beliau sering memberiku uang untuk sekedar membeli jajan atau pakaian. Dan sekarang beliau sudah tiada. Tidak mungkin aku meminta lagi kepada ibuku. Aku malu, aku sudah besar dan bekerja. Tidak sepatutnya aku masih meminta kepadanya untuk urusan berbelanja. Apalagi pacarku ingin sekali membeli sepatu dan celana panjang. Dalam hati kecilku aku berteriak, mengapa aku tidak bisa membelikannya?padahal aku sudah bisa menghasilkan uang? Tak banyak yang dapat aku perbuat saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar